ZOPA: Cara Keren Dalam Bernegosiasi

Halo sobat Fina! Pernahkah teman-teman bingung pada saat negosiasi, apakah yang ditawarkan adalah penawaran terbaik? atau masih adakah penawaran yang sebetulnya lebih baik lagi? Nah sobat Fina bisa kasih solusi dengan menggunakan metode ZOPA dalam bernegosiasi. Sehingga sobat Fina bisa melakukan negosiasi dengan lebih objektif dan lebih bijak dalam membuat kesepakatan.
Apa Itu ZOPA?
ZOPA atau biasa disebut Zone of Possible Agreement adalah zona bertemunya kesepakatan pada saat tawar menawar dalam sebuah negosiasi antara dua pihak atau lebih. Atau secara ringkas adalah kondisi saat semua pihak setuju untuk membuat sebuah keputusan.
ZOPA hanya terjadi ketika diantara pihak yang bernegosiasi terjadi perbedaan kesepakatan dan keinginan. Sehingga diperlukan adanya perundingan untuk menentukan titik kompromi untuk menyelesaikan negosiasi. Tetapi jika kedua belah pihak tidak bisa mendapatkan titik temu maka negosiasi tersebut berada pada kondisi tawar menawar negatif yang artinya tidak ada titik tengah antara kedua belah pihak.
Apa Manfaat ZOPA?
Ketika seseorang bisa menerapkan ZOPA dalam negosiasi, maka dia akan memahami situasi negosiasi dan kondisi tawar menawar yang sedang terjadi dengan lebih objektif. Memanfaatkan ZOPA dapat menghindari kita dari membuat kesepakatan yang merugikan kita atau bisa juga untuk membuat kesepakatan yang mendatangkan banyak keuntungan.
Bagaimana Cara Analisa Menggunakan ZOPA?
Cara untuk bisa menerapkan ZOPA sangatlah mudah. Hal pertama yang sobat Fina harus lakukan adalah mencari tahu dulu batas minimum sobat Fina bisa terima dari sebuah negosiasi dan tentukan juga target yang sahabat Fina inginkan. Serta sebisa mungkin pahami posisi minimum dan posisi yang diinginkan oleh pihak yang bernegosiasi dengan kita. Kadang hal ini sulit untuk diketahui, tetapi jika bisa mengetahuinya ini bisa jadi keunggulan negosiasi yang baik untuk sahabat Fina. Bingung? oke langsung ke contohnya
Misal seperti ini, Fina ingin menjual mobil bekasnya untuk kebutuhan pendidikan anak dan modal untuk membuka usaha. Setelah dihitung biaya pendidikan anak dan modal untuk bisnis, Fina memerlukan total modal Rp. 150 juta. Tetapi karena mobil bekas Fina masih dalam kondisi baik dan baru digunakan 1 tahun, Fina meminta seorang teman untuk menaksir harga mobilnya jika dijual. Menurut temen tersebut, mobil Fina bisa dijual pada harga Rp. 210 juta. Kabar ini sangat baik untuk Fina. Setelah dapat menutupi modal sebesar Rp. 150 juta, masih terdapat sisa Rp. 60 juta.
Jadi bisa kita tuliskan seperti ini kondisi Fina:
Harga jual minimum : Rp. 150 juta
Harga jual diinginkan : Rp. 210 juta
dalam gambar akan seperti berikut.
Kemudian datanglah seseorang ingin membeli mobil Fina. Pembeli tersebut memiliki uang sebesar Rp. 190 juta. Tetapi saat menawar mobil Fina, pembeli tersebut menawar mobil Fina seharga Rp. 120 juta. Jika kita simpulkan maka kondisi dari sisi pembeli adalah seperti berikut.
Harga beli maksimum: Rp. 190 juta
Harga beli diinginkan : Rp. 120 juta
dalam gambar akan seperti berikut.
Jadi jika kita coba gabungkan kedua gambar zona pembeli dan Fina maka akan didapatkan gambar ZOPA seperti berikut.
Jadi ZOPA dari negosiasi antara sobat Fina dan pembeli mobil ada di antara harga Rp. 150 juta hingga Rp. 190 juta. Jadi artinya, jika Fina mau menjual mobilnya bisa di antara harga Rp. 150 juta hingga Rp. 190 juta. Hal ini akan menjadi acuan Fina untuk memulai negosiasi dengan pembeli untuk melakukan tawar menawar.
Bagaimana? Sangat mudahkan? Tantangannya akan muncul ketika kita tidak mengetahui titik minimum dan titik yang diinginkan oleh lawan negosiasi kita. Pada saat itu, kita harus mencoba mencari celah dengan melakukan berbagai tawar menawar harga. Hingga akhirnya kita punya dugaan berapa kisaran titik minimum dan titik yang diinginkan oleh lawan negosiasi kita. Semoga artikel ini bisa membantu sahabat Fina dalam bernegosiasi.