Stress karena masalah keuangan? cari tahu penyebabnya disini!
LifeSpend,  LifeStyle

Stres karena Masalah Keuangan? Cari Tahu Penyebabnya!

Pernah gak sih selagi kerja di kantor, tiba-tiba kamu kepikiran tentang kepastian pensiun kamu nanti gimana? sadar kalau pengeluaran bulan ini ternyata over budget sampe kamu harus cari tambahan untuk bisa menutupi kekurangannya? Atau bahkan kepikiran tagihan cicilan yang nggak beres-beres? Kalo jawabannya iya, bisa jadi kamu sedang mengalami financial stress, tuh.

Podcast Halofina edisi “Financial Stress dalam Pekerjaan”, Eko Pratomo, Co-Founder & Lead Advisor Halofina menuturkan sebuah hasil survei di Amerika (PWC, 2018). Sekitar 47% dari 1.600 responden yang merupakan karyawan mengakui merasa stress saat harus menyelesaikan permasalahan keuangan yang dihadapi.

Kondisi tersebut gak bisa kamu anggap remeh, karena selain kondisi keuangan kamu yang gak sehat, produktivitas kerja di kantor juga jadi berkurang. Penyebabnya adalah konsentrasi kerja yang terpecah karena masalah keuangan.

Nah sebenarnya financial stress ini dipicu oleh hal apa sih? Berikut 3 penyebab financial stress menurut pakar Halofina.

1. Gaya Hidup

Ada satu ungkapan yang bilang kalo biaya hidup itu murah, yang mahal itu gaya hidup. Nah, ini nih yang paling sering dilupain sama banyak orang, gaya hidup mahal.

Pas gaji masih UMR ke kantor cukup pake motor dan bawa bekal dari rumah. Saat gaji naik 8 – 10 jutaan, mulai beli mobil baru lewat fasilitas cicilan yang bikin kamu nambah biaya. Mobil baru dibarengin dengan jam tangan dan sepatu baru juga. Karena pake mobil parkirnya gak mungkin di warteg, makan jadi selalu di mall yang sekali parkir aja udah Rp 20 ribu.

Siapa hayo yang kaya gini? Hihi cerita di atas cuma gambaran aja kok, Fina yakin kalian gak kayak gitu. Itu sebabnya penting bagi kamu untuk bisa rem gaya hidu, kuncinya adalah pengeluaran : pendapatan hasilnya < 1, yang artinya tidak boleh besar pasak daripada tiang, jadi saat kalian naik gaji yang ikutan naik itu tingkat savingnya bukan gaya hidupnya ya.

2. Literasi Keuangan yang Rendah

Udah pada tau belum apa yang dimaksud dengan literasi keuangan? Kalo menurut OJK, seseorang dikatakan well literate itu ketika orang tersebut sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan produk dan jasa keuangan.

Dalam survei literasi keuangan yang juga diadakan oleh OJK pada tahun 2017 lalu, menunjukan bahwa baru 3 dari 10 orang Indonesia yang terindikasi well literate. Artinya masih sangat sedikit orang yang memiliki pengetahuan keuangan dan melakukan perencanaan keuangan. Akibatnya banyak orang yang terjebak investasi bodong atau membeli produk investasi yang legal tapi gak sesuai dengan kebutuhan.

Kuncinya disini adalah pentingnya untuk banyakin baca artikel, dengerin podcast, atau ikutan seminar mengenai keuangan atau investasi supaya tingkat literasi keuangan kalian juga bertambah.

3. Tidak Bisa Mengatur Keuangan

Buat poin yang satu ini, bisa dibilang ini merupakan salah satu dampak dari rendahnya literasi keuangan. Coba tanya pada diri sendiri, “Berapa nilai pengeluaran per bulan saya saat ini?”. Kalau kamu bisa langsung jawab tepat nominalnya, maka selamat! Karena kemungkinan besar kamu sudah punya kondisi keuangan yang baik. Sebaliknya, kalau kamu belum bisa jawab, kamu mungkin ada di kondisi keuangan yang kurang oke, alias belum punya kontrol terhadap pendapatan dan pengeluaran kamu.

Ingat, kunci dari pengelolaan keuangan yang baik terletak pada perencanaan & prioritas anggaran keuangan yang dibuat. Anggaran keuangan ini berfungsi sebagai acuan bagi kalian dalam menggunakan uang, kalo disiplin seharusnya pengeluaran yang dilakukan sesuai dengan anggaran yang sudah dibuat. 

Nah setelah tahu penyebab dari financial stress, sekarang kamu bisa mulai untuk mengidentifikasi diri kamu sendiri. Jika ternyata kamu merasa salah satu penyebabnya ada di kamu, segera atasi! Misal, jika dari tiga penyebab financial stress di atas, ternyata masalahmu ada pada perencanaan keuangan, kamu bisa mulai dengan download aplikasi Halofina biar bisa dapet financial advisory secara gratis!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *