
Penyebab Gagal Investasi
4 penyebab gagal investasi – Secara umum investasi bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu investasi secara langsung dan investasi secara tidak langsung. Hal paling mendasar yang membedakan keduanya adalah investasi langsung artinya proses pengelolaan dilakukan secara langsung oleh kamu selaku investor. Sedangkan investasi tidak langsung dalam hal ini pengelolaan investasi dilakukan oleh pihak kedua seperti Manajer Investasi yang mengelola aset reksadana milik kita.
Investasi yang dilakukan secara langsung umumnya membutuhkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola keuangan untuk bisa terhindar dari resiko kegagalan. Konteks gagal ini sendiri maknanya bisa beragam bagi setiap orang. Ada yang mengartikan gagal investasi sebagai kerugian yang terjadi dikarenakan turunnya nilai investasi, gagal dikarenakan kenaikan nilai investasi tidak sesuai dengan yang diharapkan, atau nilai investasi naik namun gagal mencapai tujuan.
Namun demikian, terlepas dari bagaimana seseorang mendefinisikan gagal dalam investasi, kondisi tersebut merupakan kondisi yang tentunya sangat dihindari oleh investor. Maka dari itu, sebelum mulai investasi, penting bagi kamu memahami 4 penyebab gagal investasi berikut ini.
1. Terbatasnya Pengetahuan

Hal pertama penyebab gagal investasi adalah karena terbatasnya pengetahuan mengenai keuangan & investasi. Idealnya sebelum memulai investasi penting untuk membekali diri dengan pengetahuan terkait produk keuangan dan investasi, terlebih jika kamu melakukannya secara langsung. Kamu perlu memahami jenis-jenis instrumen investasi (baik sektor riil atau non riil), tingkat imbal hasil, hingga resikonya.
“kegagalan yang diakibatkan oleh terbatasnya pengetahuan salah satunya adalah kesalahan pemilihan dan penempatan aset investasi. Seperti misalkan kita memiliki tujuan jangka pendek namun menempatkan aset pada produk investasi jangka panjang yang sangat beresiko”.
Tidak hanya itu, saat kamu mulai melakukan investasi sendiri, ada banyak hal yang perlu kamu ketahui dan pahami. Salah satunya adalah mengenai performa instrumen atau produk investasi yang biasanya disajikan dalam bentuk tabel data, berupa angka-angka, atau grafik.
Data dan angka tersebut perlu kamu pahami artinya, khususnya saat investasi di saham informasi tersebut menjadi sangat penting saat kita akan melakukan proses analisis dan monitoring kinerja investasi. Oleh karenanya dibutuhkan pengetahuan yang cukup untuk bisa melakukan proses analisa tadi. Tidak jarang dalam prakteknya kondisi analisa tidak bisa dilakukan secara optimal karena terkendala terbatasnya akses informasi yang terjadi karena berbagai kondisi.
“ketika kamu memiliki keterbatasan informasi atau bahkan tidak paham akan informasi yang tersedia, maka akan terjadi kemungkinan dimana kamu mengambil keputusan yang salah dalam berinvestasi”.
Imbasnya menjadi penyebab gagal investasi, karena mungkin pencapaian investasi kamu mungkin akan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Tidak jarang investor juga banyak mengalami kendala saat mengakses informasi yang berkaitan dengan berita.
2. Tanpa Perencanaan

Penyebab gagal investasi kedua disebabkan oleh proses investasi yang dilakukan tanpa disertai rencana yang jelas. Dalam prakteknya tidak sedikit investor langsung pada proses pemilihan instrumen atau produk investasinya. Padahal sejatinya sebelum memilih instrumen atau produk kita harus menentukan terlebih dahulu apa tujuannya.
Saat merencanakan tujuan investasi, akan lebih mudah jika kamu menggunakan konsep SMART investment planning.
“konsep perencanaan keuangan specific, measurable, achievable, relevant, dan time-based yang dapat kamu gunakan dalam merencanakan setiap tujuan investasi yang kamu miliki”.
Proses tersebut tentunya akan semakin mudah dilakukan dengan bantuan aplikasi Halofina yang bisa bantu kamu merencanakan beragam tujuan investasi. Kamu juga akan mendapatkan rekomendasi investasi sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuanganmu. Semuanya diberikan secara otomatis melalui algoritma yang sudah dibuat oleh pakar keuangan Halofina yang pastinya berpengalaman di bidangnya.
3. Terbatasnya Waktu

Jenis produk investasi yang kamu pilih sangatlah berpengaruh terhadap banyaknya waktu yang diperlukan untuk mengelolanya, terlebih jika investasi kamu lakukan secara langsung. Investasi secara langsung itu artinya kamu perlu melakukan analisa data, monitoring kondisi pasar dan kinerja investasi secara mandiri.
“jika kamu melakukan investasi pada instrumen keuangan seperti seperti deposito, obligasi, emas dan saham, maka kamu perlu mengalokasikan waktu untuk melakukan analisa dan monitoring kinerja investasi. Begitu juga jika investasi di sektor riil seperti bisnis dan properti maka perlu ada alokasi waktu untuk monitor kondisi pasar dan mengawasi operasional bisnis”.
Sementara itu, kamu juga memiliki pekerjaan, keluarga, dan urusan lainnya yang harus kamu atur secara bersamaan. Sehingga keterbatasan waktu dapat menjadi penyebab gagal investasi karena kita tidak memiliki banyak waktu untuk melakukan proses analisa dan monitoring. Oleh karena itu investasi tidak langsung seperti reksadana bisa menjadi alternatif dan solusi, karena aktivitas analisa dan monitoring dilakukan secara langsung oleh Manajer Investasi yang lebih kompeten.
4. Terbatasnya Dana Untuk Investasi

Penyebab gagal investasi selanjutnya juga bisa disebabkan karena kamu belum melakukan diversifikasi investasi. Diversifikasi investasi adalah kegiatan menaruh investasi di beberapa instrumen atau produk investasi yang berbeda. Tujuannya adalah untuk memperkecil risiko investasi dan mengoptimalkan kinerja investasi (imbal hasil). Jika kamu hanya berinvestasi pada satu instrumen atau produk saja, maka risiko gagal investasi yang kamu alami lebih besar (secara potensi dan nilainya).
“saat melakukan diversifikasi kamu memerlukan modal yang lebih besar, beberapa instrumen dan produk investasi tertentu membutuhkan modal investasi yang bervariasi untuk dibeli”.
Melakukan diversifikasi juga berarti kamu menaruh uang di banyak tempat yang perlu kamu kelola untuk minimalisir resiko dan mengoptimalkan imbal hasil. Artinya kamu perlu membagi perhatianmu pada lebih dari satu instrumen investasi untuk bisa terus memaksimalkan performa investasi yang dimiliki. Akhirnya, kamu mungkin kerepotan dalam mengatur semua hal itu.
Nah agar terhindar dari 5 penyebab gagal investasi tersebut, maka kamu bisa menggunakan Aplikasi Halofina. Melalui sistem goal-based investing kamu investasi yang kamu lakukan menjadi lebih terencana karena berdasarkan tujuan investasi spesifik yang ingin dicapai.
Selain itu, dengan teknologi robo-advisory yang telah dikembangkan oleh ahli berpengalaman, proses investasi yang kamu menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Halofina akan memandu kamu langsung mulai dari perencanaan, pemberian rekomendasi investasi, hingga analisis performa instrumen atau produk investasi kamu.

Cover Photo by Nik Shuliahin on Unsplash

