
HR Wajib Tahu! Pentingnya Edukasi Finansial untuk Karyawan
Pentingnya Edukasi Finansial Untuk Karyawan – Survei Nasional Literasi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan indeks literasi keuangan di Indonesia mencapai 38,03% meski angka tersebut mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, angka tersebut tergolong rendah jika dibandingkan negara lain. Akibatnya kesulitan mengatur keuangan masih menjadi masalah yang dihadapi masyarakat termasuk para pekerja.
“Bagi para pengusaha, permasalahan finansial karyawan bisa jadi masalah perusahaan juga, pasalnya produktivitas dan fokus karyawan bisa terganggu akibat stres berkepanjangan”.
Menurut survei yang dilakukan PwC tahun 2018, 59% pekerja mengaku mengalami stress akibat permasalahan finansial. Dilansir TLNT.com, PwC juga menyebutkan sebagian pekerja menghabiskan waktu lebih dari tiga jam untuk memikirkan atau memecahkan masalah keuangan.
Karyawan merupakan unsur sentral yang menggerakan roda perusahaan, jika karyawan sejahtera maka akan mempengaruhi kualitas kinerjanya. Bayangkan jika karyawan berada di kantor namun mereka masih memikirkan permasalahan finansialnya, tentu konsentrasi akan terbagi dan kinerja jadi tidak maksimal.
Agar performa karyawan tetap maksimal, diperlukan manajemen stres yang baik, termasuk usaha menurunkan tingkat stres karyawan akibat permasalahan keuangan pribadi dan keluarga. Karena itu, penting bagi perusahaan untuk mengedukasi seluruh karyawannya agar melek finansial sehingga bisa lebih bijak mengatur keuangan.
Lalu, seberapa penting perusahaan memberikan pelatihan / edukasi finansial? Berikut 4 manfaat literasi finansial untuk karyawan
1. Mencegah perilaku kecurangan
Tak bisa dipungkiri selalu ada celah seseorang melakukan tindakan suap, gratifikasi dan korupsi, bukan hanya terjadi di dunia politik tetapi juga dalam sektor bisnis bahkan kehidupan sehari-hari. Kebiasaan ini harus kita dipahami semua lapisan pekerja sebagai bentuk kecurangan dan tidak bisa dibenarkan untuk alasan apapun.
“Alasan karyawan melakukan tindakan ini salah satunya adalah karena keadaan finansial, gaya hidup mewah dan boros sehingga merasa penghasilannya tidak pernah cukup untuk memenuhi kebutuhan”.
2. Mengamankan dana pensiun
Literasi keuangan akan menyadarkan karyawan akan pentingnya mempersiapkan keuangan jangka panjang. Dengan pola pikir visioner, karyawan akan mulai merencanakan keuangan di masa depan dengan mempersiapkan dana pensiun. Ketika pensiun kebutuhan akan tetap berjalan sedangkan produktivitas mulai menurun atau bahkan berhenti.
Karenanya diperlukan dana pensiun sebagai bekal kehidupan di masa tua nanti, baik sebagai modal membangun usaha atau mempersiapkan dana pendidikan untuk generasi penerus. Dengan literasi finansial, beban perusahaan untuk memikirkan kesejahteraan karyawan selepas pensiun juga lebih berkurang.
3. Meningkatkan kualitas hidup
Dengan pengetahuan dan pemahaman dalam mengatur keuangan, juga akan meningkatkan kualitas hidup karyawan. Dengan begitu karyawan jadi lebih sejahtera. Karena itu karyawan juga perlu diberikan pelatihan online yang terkait dengan cara mengatur keuangan yang bijak.
Karyawan bisa membagi fokusnya dengan baik saat bekerja karena tidak terbelit masalah keuangan. Hal ini tentu akan memberi dampak positif untuk perusahaan dalam jangka panjang
4. Menghindari utang yang menumpuk
Permasalahan utang bisa menjadi hal yang menakutkan bagi karyawan yang tidak mampu membayar bahkan bisa merembet sampai perusahaan. Jika karyawan terlilit beban utang maka tingkat stres juga semakin tinggi, alhasil mereka kesulitan membagi fokus saat bekerja.
Belum lagi masalah reputasi perusahaan jika karyawan memakai nama dan alamat perusahaan sebagai bagian dari identitas diri. Dengan literasi finansial karyawan akan lebih bijak dalam membeli barang, menggunakan kartu kredit dan memahami risiko utang yang akan dihadapi nantinya.
Content Provide by :

Photo by ahmad gunnaivi on Unsplash

