Keuangan,  LifePlan,  LifeSpend,  LifeStyle

Ngelola Uang di Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan tinggal menghitung hari. Ramadhan ini cukup spesial dan berbeda dari beberapa tahun ke belakang. Setelah 2 tahun selama pandemi covid Sobat Fina cukup terbatas untuk melakukan aktifitas di luar rumah, maka pada Ramadhan kali ini Sobat Fina relatif bisa melakukan aktifitas diluar rumah walaupun tetap dengan protokol kesehatan.

Diantara Sobat Fina mungkin sudah ada yang membuat daftar restoran atau tempat makan yang ingin disinggahi untuk berbuka puasa bersama keluarga ataupun teman. Selain itu beberapa supermarket sudah ramai dengan pengunjung untuk membeli sembako sebagai bekal dapur di bulan Ramadhan. Yang tak kalah ramainya adalah toko pakaian untuk persiapan lebaran.

Nah dengan kondisi tersebut, tentunya kita juga harus bijak mengelola pengeluaran agar tidak habis begitu saja. Jangan sampai uang atau dana yang sudah kita kumpulkan selama 2 tahun pandemi, hilang begitu saja di 1 bulan Ramadhan. Ini dia tipsnya:

  1. Rencanakan Frekuensi Bukber

Setelah selama 2 tahun tidak ada berbuka puasa bersama keluarga, teman atau kolega, mungkin Ramadhan kali ini bisa jadi salah satu momen untuk berkumpul. Tentunya Sobat Fina harus membuat daftar circle mana saja yang akan dihadiri untuk berbuka puasa bersama. Alokasikan sejumlah dana untuk setiap agenda tersebut. Jika untuk 1 kali berbuka puasa di luar rumah membutuhkan biaya Rp100.000 dan kita berencana 5 kali, maka selama Ramadhan kita membutuhkan dana sebesar Rp 500.000. 

  1. Makanan untuk Sahur dan Berbuka Puasa

Pastinya Sobat Fina tidak akan berbuka puasa setiap hari diluar rumah, karena pastinya sangat boros. Walaupun di rumah, kita juga harus mempersiapkan menu untuk sahur di pagi hari pun untuk berbuka puasa di malam hari. Apakah akan sama seperti bulan-bulan sebelumnya yang tidak berpuasa seperti di bulan Ramadhan atau tidak. Jika biasanya kita mengeluarkan uang untuk kebutuhan dapur sebesar Rp 2.000.000 per bulan, maka bisa jadi jumlah tersebut cukup untuk di bulan Ramadhan. Hanya saja frekuensi makan yang berkurang di bulan Ramadhan, bisa dikombinasikan dengan memperbanyak buah dan vitamin agar lebih fit selama berpuasa.

  1. Hitung Zakat dan Sedekah.

Zakat Fitrah hukumnya wajib dan harus dibayarkan sebelum sholat Idul Fitri. Maka kita harus mengalokasikan dari sekarang berapa zakat yang akan dikeluarkan. Tidak hanya itu, kita juga perlu membuat range pengeluaran untuk sedekah. Walaupun tidak ada batasan maksimal, tentunya sedekah yang berlebihan jangan sampai mengganggu pengeluaran utama lainnya.

  1. Lebaran Style

Ini tidak kalah penting dengan pengeluaran lainnya. Dan biasanya jenis pengeluaran ini yang sangat membengkak apabila tidak direncanakan dengan baik. Selain kebutuhan untuk membeli baju untuk lebaran (ingat ya butuh, bukan ingin hehe), biasanya pengeluaran besar lainnya ada pada perjalanan mudik dan ketika sudah sampai di kampung halaman.Perjalanan mudik bisa jadi berbiaya besar jika yang tadinya terbiasa menggunakan bis/ kereta api justru sekarang ingin menggunakan pesawat. Di kampung halaman pun juga bisa mengeluarkan biaya besar jika ternyata Sobat Fina cukup dermawan dengan memberikan jajan kepada sepupu atau keponakan.

Beberapa pengeluaran diatas tentunya tidak salah, tapi jika porsinya berlebihan atau tidak sesuai maka akan mengganggu kesehatan keuangan kita. Maka alangkah baiknya jika kita bisa membuat budget atau alokasi berapa biaya yang akan kita keluarkan berdasarkan jenis pengeluaran diatas.

Jangan sampai yang tadinya ingin berhemat karena mendapatkan bonus dan THR dari perusahaan, justru tabungan & dana darurat malah berkurang karena tidak baiknya pengelolaan keuangan yang kita miliki.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *