Nabung atau Investasi?
Kira-kira kalau dikasih pertanyaan Nabung atau Investasi, Sobat Fina akan menjawab seperti apa ya?
Apakah dua-duanya bisa dijalankan secara bersamaan? Mari kita bahas artikel ini.
Kondisi yang mengharuskan seseorang untuk menabung dan berinvestasi tentunya berbeda-beda. Jika melihat pada prioritas, maka menabung wajib dilakukan sebelum berinvestasi. Fungsi menabung adalah untuk menyimpan uang/ dana cadangan untuk kebutuhan di masa mendatang. Kebutuhan yang dimaksud bisa untuk apa saja, bisa untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Jika menabung dilakukan untuk jangka pendek, bisa saja digunakan untuk pengeluaran belanja dapur di minggu depan. Maka, fungsi menabung disini adalah untuk menjaga uang agar tidak terpakai untuk kebutuhan lainnya selain membeli kebutuhan dapur di minggu depan. Sama hal nya untuk jangka panjang. Menabung digunakan untuk kebutuhan di beberapa tahun mendatang.
Namun sekarang, menabung bukan berarti dana yang ada disimpan begitu saja. Sejumlah dana yang kita tabung pada rekening bank pada umumnya, bisa kita alokasikan ke instrumen investasi.
Pertanyaan selanjutnya: Apakah boleh? Kenapa harus diinvestasikan? Berapa persentase yang bisa diinvestasikan?
Nah sejumlah dana tersebut tentunya boleh dan bisa kita investasikan. Asalkan pada instrumen investasi yang resikonya relatif lebih kecil juga. Misalnya Reksa Dana Pasar Uang. Jenis Reksa Dana ini merupakan reksa dana dengan risiko yang relatif kecil dibandingkan jenis reksa dana lainnya, namun juga bisa memberikan imbal hasil yang lebih baik dibandingkan jika Sobat Fina hanya menyimpang uang di rekening bank. Imbal hasil yang diberikan Reksa Dana Pasar Uang bisa mencapai 4.5% per tahun. Jika dikurangi dengan inflasi maka imbal hasil yang diberikan bisa 1.5% per tahun. Tentunya ini lebih baik dari sekedar menabung di bank yang bahkan bisa berkurang dengan inflasi 3% + biaya admin bank per bulannya.
Untuk prosentase, Sobat Fina jangan dulu mengalokasikan semua dana di rekening bank dengan membeli Reksa Dana Pasar Uang. Karena dana yang ada di rekening bank relatif lebih mudah (likuid) dicairkan kapan saja. Baik itu datang ke ATM ataupun ke Bank terdekat. Beda hal nya dengan Reksa Dana Pasar Uang yang membutuhkan waktu 2-3 hari untuk proses pencairan. 50% dirasa jumlah yang cukup untuk di simpan dalam instrumen investasi berbentuk Reksa Dana Pasar Uang.
Kesimpulannya: Nabung dan Investasi bisa dijalankan secara bersamaan ya, jika dalam instrumen investasi Reksa Dana Pasar Uang. Jika ingin berinvestasi di instrumen investasi lain yang lebih berisiko, tentunya fungsi menabung untuk menyimpan dana jadi tidak relevan. Karena risiko yang muncul pada instrumen investasi lainnya dapat mengakibatkan berkurangnya dana yang kita simpan.