Menghitung Kebutuhan Pensiun
Persiapan pensiun menjadi aspek penting dalam perencanaan keuangan. Tapi karena jangka panjang, maka biasanya tidak menjadi prioritas. Karenanya kita sering menunda dengan dalih mempersiapkan rencana-rencana lain dengan prioritas jangka pendek. Tapi tidak banyak orang yang bisa melihat bahwa kebutuhan pensiun lebih besar dibandingkan jaminan, pesangon atau sejenisnya yang didapatkan oleh seseorang. Padahal, jika dapat ditabung sedini mungkin, jumlahnya akan sangat ringan dan mudah untuk ditabung per bulannya.
Kenapa pensiun perlu dipersiapkan?
Misalnya usia kita saat ini adalah 30 tahun. Lalu kita akan pensiun di usia 55 tahun. Berarti ada selisih sekitar 25 tahun untuk produktif bekerja. Nah jika usia harapan hidup orang Indonesia adalah 75 tahun, maka ada waktu sekitar 15 tahun kita akan menikmati hidup. Pertanyaan berikutnya adalah: Dengan apa kita bisa menikmati hidup di 15 tahun tersebut?
- Dengan apa kita membeli makan sehari-hari?
- Dimana kita akan tinggal?
- Siapa yang akan membayar kebutuhan dapur dan rumah per bulannya?
- Tidak kah kita berjalan-jalan menghampiri sanak saudara yang lain?
Tentunya tidak sedikit yang perlu kita persiapkan di masa pensiun tersebut. Maka 25 tahun usia produktif bekerja harus dimaksimalkan sedemikian rupa agar bisa memenuhi kebutuhan biaya di masa pensiun.
Lantas, berapa % yang perlu dipersiapkan per bulannya untuk pensiun?
Sebenarnya tidak ada % yang pas untuk disarankan, karena:
- Menyesuaikan dengan kebutuhan di masa pensiun
- Berapa tahun lagi usia produktif kerja
- Berapa tahun usia di masa pensiun
- Asumsi tingkat inflasi yang digunakan
Untuk lebih mudahnya, semua perhitungan diatas dapat Anda hitung secara mudah dan gratis di aplikasi Halofina. Anda dapat mendownload aplikasi tersebut di Android ataupun iOS.