
Kelola Gaji dengan Sistem 50/30/20
Kelola Gaji dengan Sistem 50/30/20 – Kevin merupakan pegawai di perusahaan swasta ternama di Jakarta. Setiap bulan, dia mengeluh dengan kondisi keuangannya. Setiap pertengahan bulan, uang di tabungannya habis. Bahkan, dia tidak mempunyai uang yang dapat ditabung di bank.
Dia mengeluh dengan kondisi keuangannya. Bahkan, ketika dia mempunyai pekerjaan baru dengan gaji yang lebih besar dibanding perusahaan sebelumnya, dirinya masih mempunyai problem dalam keuangan. Bahkan, dia terkadang meminjam uang kepada kerabatnya.
Kevin merupakan salah satu contoh kehidupan sebagian masyarakat yang memiliki masalah keuangan. Ini akan berakibat fatal jika Anda membiasakan diri meminjam melalui rentenir atau Bank. Apalagi, jika Anda tidak mengelola keuangan dengan baik. Hutang Anda semakin mengunung serta tidak mampu membayar tunggakan tersebut. Alhasil, Anda akan dikejar-kejar oleh penagih hutang. Sangat berbahaya bukan?
Ada pelbagai cara mengelola keuangan salah satunya dengan sistem 50/30/20. Sistem ini pertama kali dipopulerkan dalam buku berjudul “All Your Worth: The Ultimate Lifetime Money Plan” oleh Elizabeth Warren and Amelia Warren Tyagi pada 2005. Sistem ini tercipta saat melihat kondisi keuangan keluarga di kelas menengah di Amerika Serikat. Inflasi yang tidak terkendali membuat kewalahan para keluarga tersebut. Apalagi, kondisi ini diperparah ketidakmampuan membayar hutang.
Dengan sistem ini, Anda diharapkan dapat mengelola keuangan dengan baik. Berikut cara mengelola keuangan dengan sistem 50/30/20:
[ Baca Juga : 6 Langkah Mudah Membuat Anggaran Keuangan ]
50 persen untuk Kebutuhan Pokok
Sisihkan 50 persen gaji Anda untuk hal-hal yang sangat penting seperti membayar listrik, telpon rumah, internet, kredit rumah atau mobil, bensin dan gas. Pastikan uang Anda ini tidak dihabiskan dengan hal yang tidak berguna. Anda harus menghitung kebutuhan pokok apa saja yang dibutuhkan pada saat ini.
30 persen untuk Kebutuhan Sekunder
Agar Anda tidak boros dalam berbelanja. Pastikan 30 persen gaji Anda digunakan untuk sesuatu hal yang tidak begitu penting atau bukan menjadi prioritas seperti belanja pakaian, olahraga di gym atau aktivitas hiburan lainnya. Dengan begitu, Anda bisa menjaga kesehatan keuangan. Seperti dilansir Bustle, menurut survei yang dilakukan terhadap 2000 orang di Amerika Serikat, generasi Milenial menghabiskan uang paling terbanyak untuk makan diluar. Sekitar 72 persen digunakan untuk makan bersama teman-teman diluar. Anda bisa gunakan uang ini untuk belanja model baju lebaran 2018.
[ Baca Juga : 5 Tips Traveling Tanpa Bikin Dompet Kering ]
20 persen untuk Investasi
Nah, sisihkan uang gaji Anda untuk investasi. Mengapa investasi perlu? Karena investasi Anda berguna untuk tabungan masa depan. Uang Anda akan berlipat ganda jika melakukan investasi. Cobalah dengan memulai investasi fintech peer-to-peer lending. Jika Anda berinvestasi di Amartha, Anda mendapatkan imbal hasil hingga 17 p.a. Dengan dana sebesar Rp 3 juta, Anda sudah dapat berinvestasi. Anda juga bisa menggunakan uang THR untuk berinvestasi.
Content Provided by :


