
Halofina dan Mekar Bantu Milenial Melek Investasi
HALOFINA DAN MEKAR BANTU GENERASI MILENIAL LEBIH MELEK INVESTASI – Pada hari Rabu, 23 Januari 2019, Halofina meresmikan kerja sama degan MEKAR sebagai salah satu product partners Peer to Peer (P2P) Lending. Sebelumnya kedua belah pihak telah melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada Gerakan Indonesia Cerdas Finansial 2.0 tanggal 28 Agustus 2018. Di momen yang sama, MEKAR juga telah berpartisipasi dalam mendukung peningkatan literasi dan inklusi keuangan melalui campaign GICF 2.0. Topik dari GICF 2.0 adalah “Peran Financial Technology (fintech) dalam Memberikan Dukungan Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan”.
Sebagai bentuk dukungan terhadap GICF 2.0, Halofina dan MEKAR bersepakat untuk memberikan edukasi finansial khusus bagi generasi milenial dengan judul “Pelajari Investasi Milenial Zaman Now”. Edukasi finansial disajikan dalam bentuk sharing session yang dihadiri lebih dari 70 orang peserta dari berbagai kota di Jawa Barat dan Jabodetabek.
“Generasi milenial banyak yang belum melek tentang pengelolaan keuangan. Menurut riset, sekitar 60% milenial tidak melakukan perencanaan keuangan. Selain itu konsumtifitas juga tinggi, bisa dilihat dari lifestyle mereka. Contohnya ngopi di coffee shop yang hampir 3x dalam seminggu. Padahal, apabila uangnya diinvestasikan secara rutin dapat memudahkan mereka dalam menyiapkan kebutuhan masa depan,” ujar Adjie, Chief Executive Officer Halofina.
“Milenial seringkali dipandang sebagai generasi yang menyukai gaya hidup yang bebas dan penuh kenyamanan. Dengan gaya hidup semacam itu, perencanaan keuangan yang matang menjadi tantangan bagi mereka. Karena itulah, kami berdiskusi bersama teman-teman milenial tentang cara menumbuhkan uang dan merencanakan masa depan yang sehat secara finansial,” tambah Pandu Aditya Kristy, Chief Operating Officer MEKAR.
Acara yang diselenggarakan di salah satu co-working space di daerah SCBD, Jakarta Selatan ini, mengangkat tema khusus investasi P2P Lending. Tema tersebut dipilih karena tingginya minat milenial terhadap instrumen investasi satu ini. Investasi dengan P2P Lending dianggap seksi oleh para milenial karena mampu memberikan return yang tinggi dalam jangka waktu yang sangat singkat dan akses mudah secara online.
“Investasi P2P lending memang memiliki daya tarik tersendiri terutama bagi kalangan milenial. Karena milenial ingin serba praktis dan menyukai instant gratification. Investasi P2P Lending ini mudah didapatkan dan mudah dikelola,” tambah Pandu.
Sebuah riset yang dilakukan oleh Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) mengenai peran fintech lending dalam ekonomi Indonesia, menunjukan bahwa gap kebutuhan pendanaan bagi UMKM di Indonesia mencapai US$ 165 miliar. Fintech lending, dalam kasus ini telah menyumbang Rp 25,97 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia di awal tahun 2018 lalu. Selain itu, keberadaan fintech lending di Indonesia juga telah menyerap tenaga kerja sebesar 215.433 orang. Melihat hal tersebut, dapat dikatakan bahwa keberadaan P2P Lending di Indonesia memberikan kontribusi yang sangat besar. Terutama dalam memenuhi kebutuhan pendanaan UMKM, sebagaimana difokuskan oleh MEKAR.
Untuk memperluas distribusi informasi dan dampak positif dari acara ini, Halofina dan Mekar berkolaborasi dengan banyak pihak, diantaranya; Rumah Millennials, Young on Top Bekasi, Event Jakarta, dan Hipwee. Turut serta mengundang berbagai komunitas di jakarta agar dapat hadir dalam acara ini.
“Dengan adanya kegiatan ini, kami berharap generasi muda Indonesia bisa menyadari pentingnya perencanaan finansial bagi kehidupan mereka. Kami berharap mereka juga mendapatkan insight pilihan investasi yang sesuai dengan karakter mereka,” sahut Pandu.
“Edukasi keuangan sangat dibutuhkan oleh generasi milenial, harapannya semoga melalui acara ini menjadikan investasi tidak hanya sekedar aktivitas namun sebagai habit yang tanpa disadari dilakukan secara rutin untuk tujuan hidup di masa mendatang oleh masyarakat khususnya generasi muda,” tambah Adjie.

