Investasi,  Keuangan

Biar Cuan Investasi, Hindari Kesalahan Ini (Bag 2)

Di tulisan sebelumnya Sobat Fina sudah mengetahui 3 kesalahan mindset atau pola pikir dalam berinvestasi, yaitu tidak memulai sesegera mungkin, investasi hanya untuk orang kaya dan ingin berinvestasi yang tidak ada risikonya. Maka di tulisan ini akan diulas 3 hal lainnya.

  • Berinvestasi dari yang kecil

Kalimat diatas tidak sepenuhnya tepat. Namun akan lebih bijak jika Sobat Fina berinvestasi pada hal yang sederhana. Contohnya adalah ilmu investasi. Ilmu ini bisa kita dapatkan dari membaca artikel, mendengarkan podcast, menonton video atau bahkan mengikuti kelas online. Jika itu sudah dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah membuka rekening investasi. Produk investasi bisa apa saja asalkan sederhana dan mudah untuk memulai. Jika menurut Sobat Fina Reksa Dana cukup sederhana, maka bisa saja dimulai dari Reksa Dana. Seiring waktu dengan bertambahnya ilmu berinvestasi dan pengalaman, maka Sobat Fina bisa berinvestasi pada produk investasi yang lebih berisiko dan memberikan imbal hasil lebih tinggi. 

  • Membandingkan dengan produk investasi yang lain

Setiap produk investasi memiliki tujuan dan karakteristik nya masing-masing. Maka kurang bijak jika kita membandingkan satu produk dengan produk lainnya. Misalnya membandingkan Deposito, Obligasi, Reksa Dana, Saham dan Bisnis. Dari tingkat risiko dan imbal hasil sudah sangat terlihat bahwa produk-produk tersebut secara berurutan memiliki imbal hasil dan risiko dari kecil (deposito) ke tinggi (bisnis). Dari sisi keaktifan investor juga secara berurutan menunjukkan yang paling passive (beli, biarkan, tunggu hasil bulanan) hingga yang paling aktif yaitu melalui bisnis. Selain itu, jangka waktu juga menunjukkan dari yang paling singkat (dibawah 1 tahun) hingga berpuluh-puluh tahun (bisnis).

Selain dari produk, hal yang tidak kalah pentingnya adalah menyesuaikan dengan profil kita sendiri.

Sudah sejauh mana pemahaman kita akan produk investasi yang ingin kita beli?

  • Moody investor

Hal terakhir yang umumnya menjadi kesalahan dalam berinvestasi adalah mudahnya mengubah strategi tanpa dasar. Kejadian seperti ini biasanya terjadi ketika nilai investasi sedang turun atau tinggi. Ketika turun, maka psikologis akan mudah terpengaruhi dan dengan mudahnya berganti strategi. Yang tadinya memiliki rencana untuk investasi jangka panjang (diatas 5 tahun), maka tiba-tiba berubah menjadi harian (trader).

Nah itu dia kesalahan-kesalahan yang umumnya terjadi di dunia investasi. Semoga tidak ada Sobat Fina yang terjebak dan melakukan kesalahannya berulang ya. Jika salah, segera ambil hikmahnya dan perbaiki untuk strategi berinvestasi berikutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *