compound interest
Investasi

Apa itu Compound Interest?

compound interestpic : compound interest via google

 

Compound Interest, apa itu – Salah satu konsep penting dalam berinvestasi adalah pemahaman tentang compound interest atau yang sering diterjemahkan sebagai konsep bunga majemuk atau bunga-berbunga.

Dalam konteks investasi penerapan konsep bunga majemuk ini tidak selalu berkaitan dengan bunga tapi lebih tepat sebagai hasil investasi.

Tanpa harus membicarakan konsep bunga berbunga secara matematis, kita perlu memahami konsep ini dalam berinvestasi untuk memanfaatkannya. Dalam hal ini agar dana investasi yang sudah ada bisa “bekerja” menghasilkan pertumbuhan nilai investasi yang signifikan dalam jangka panjang.

 

Contoh dengan angka-angka mungkin akan lebih mudah dipahami:

“Misalkan kalian memiliki dana investasi awal sebesar 100 juta, dan diinvestasikan setiap tahun dengan imbal hasil 10% net setelah pajak. Maka pada akhir tahun pertama dana akan berkembang menjadi 110 juta”.

“Jika hasil investasi sebesar 10 juta dicairkan untuk dikonsumsi, maka pada awal tahun kedua dana investasi awal tetap 100 juta”.

“Jika setiap akhir tahun selama 10 tahun hasil investasinya selalu dicairkan, maka pada akhir tahun kesepuluh dana investasi Anda tetap 100 juta. dengan total pencairan hasil investasi sebesar 100 juta selama sepuluh tahun”.

 

Bandingkan jika dana investasi awal yang sama 100 juta dan diinvestasikan dengan imbal hasil yang sama 10% setiap tahun, tanpa adanya penarikan tunai setiap akhir tahun. Maka, pada akhir tahun ke 10, total dana investasi telah tumbuh menjadi 259 juta.

 

[Baca Juga : Pilih Mana, Investasi Langsung atau Tidak Langsung ]

 

Terdapat perbedaan yang cukup besar (59 juta) dibandingkan dengan kasus sebelumnya. Jika jangka waktu investasi diperpanjang dua kali lipat hingga 20 tahun tanpa penarikan, maka pertumbuhan dana investasi di akhir tahun ke-20 menjadi sebesar 672 juta.

Bunga berbunga terjadi jika hasil investasi dari tahun sebelumnya tidak dilakukan penarikan, tapi diinvestasikan kembali di tahun berikutnya. Di sinilah terjadi fenomena bunga (hasil investasi) majemuk.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *